welcome

Blog ini adalah sarana yang dibuat sehingga jemaat GSJA Solafide Matungkas dimana saja berada bisa mengetahui perkembangan-perkembangan terbaru mengenai GSJA Solafide Matungkas.GBU

Senin, 19 Desember 2011

PERAYAAN NATAL GSJA SOLAFIDE MATUNGKAS

Pada hari Sabtu tanggal 17 Desember 2011, telah dilaksanakan Perayaan Natal Keluarga Besar GSJA Solafide Matungkas. Acara ini telah terlaksana dengan sukses dan bahkan semua jemaat yang hadir merasa diberkati lewat ibadah natal ini. Tema natal tahun ini adalah "Tuhan itu baik bagi semua orang".
berikut foto-foto dalam acara ibadah perayaan natal.


 aksi sekolah minggu


 pujian jemaat


 aksi penari rebana











Senin, 12 Desember 2011

RENUNGAN: CIPTAAN BARU




Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3 : 3 )
Cerita Injil ini memiliki kebenaran dan makna yang dalam bagi setiap orang, bahwa tidak seorangpun manusia yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri tanpa Kristus dalam hidupnya. Sekalipun Nikodemus itu adalah seorang pemimpin agama Yahudi dan anggota Sanhendrin (mahkamah Agama), tetapi Yesus tahu apa yang menjadi kebutuhan utama dari Nikodemus. Bukan pengetahuan yang luas akan Hukum Taurat ataupun kitab Para Nabi, ataupun pengetahuan umum lainnya, tetapi Yesus langsung to the point sebelum Nikodemus mengungkapkan lebih jauh tentang kedatangannya itu. Yesus mengatakan bahwa jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah itu berlainan sekali dengan sangkaan Nikodemus. Setiap orang yang mau melihat dan mengalami kerajaan Allah dalam hidupnya maka yang terpenting adalah adanya suatu perubahan di dalam hidup batiniah seseorang sedemikian rupa, yaitu suatu perubahan hidup yang disebut sebagai kelahiran baru. Istilah yang dipakai oleh Yesus adalah “Kelahiran Kembali”.
Tentang hal itu William Barclay menjelaskannya sebagai berikut: “Dilahirkan kembali adalah sama dengan mengalami suatu perubahan yang benar-benar radikal seperti suatu kelahiran baru; perubahan itu adalah sesuatu yang terjadi di dalam jiwa dan hanya dapat dijelaskan dengan ungkapan dilahirkan kembali sekali lagi; dan seluruh proses perubahan itu bukan karena kemampuan manusia, sebab perubahan itu terjadi karena anugerah dan kuasa Allah”. Dan Barclay juga melanjutkan, “Perubahan itu terjadi kalau kita mengasihi Yesus dan membuka diri kita bagi-Nya untuk masuk ke dalam hati kita”.
Sebagai orang Kristen yang beriman kepada Yesus Kristus, tidak cukup otak kita hanya penuh dengan segala pengetahuan Alkitab dan wawasan rohani yang luas. Tidak cukup kita rajin ke gereja setiap minggu dan mendengarkan Firman Tuhan. Tidak juga cukup kita memberikan uang kita untuk pelayanan gereja ataupun diakonia. Allah menghendaki kita harus “dilahirkan kembali”. Arti sederhananya adalah harus ada pertobatan yang sungguh-sungguh, yaitu meninggalkan kehidupan yang lama dan hidup baru di dalam Tuhan. Di dalam Kristus, Anda adalah ciptaan yang baru.

sumber: www.gsja.org

Jumat, 09 Desember 2011

RENUNGAN NATAL:YANG KAYA MENJADI MISKIN, SUPAYA YANG MISKIN MENJADI KAYA



"Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya" (2 Korintus 8:9).

Ada yang bilang, hari raya terbesar umat Kristen bukanlah Natal, tapi
Paskah. Coba, mana yang lebih penting, kelahiran-Nya atau kebangkitan-
Nya?

Jawaban saya, keduanya sama-sama penting! Memang, Natal tidak ada
artinya tanpa Paskah. Namun, ingat, Paskah juga tidak mungkin terjadi
tanpa Natal!

Natal dan Paskah. Keduanya sama-sama penting. Di antara keduanyalah
Kristus berjalan di dunia. Dan keseluruhan hidup-Nya, yang terbentang
di antara keduanya, dapat dipandang sebagai satu peristiwa tunggal.
"One single event". Itulah yang disebut inkarnasi -- Anak Allah
menjadi anak manusia.

Kalau bagi Kristus ada kelahiran dan kebangkitan, maka bagi orang
percaya tersedia kelahiran kembali dan kebangkitan tubuh. Di antara
keduanya juga kehidupan kita sedang berlangsung. Dari kelahiran
kembali sampai kebangkitan tubuh. Dan keseluruhan hidup kita, yang
terbentang di antara keduanya, seharusnya dijiwai oleh semangat
Kristus. Semangat inkarnasi. Semangat Natal. Apakah itu?

Rasul Paulus menyerukannya dalam 2 Korintus 8:9, "... Ia, yang oleh
karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi
kaya oleh karena kemiskinan-Nya". Semangat memiskinkan diri sendiri,
supaya yang lain menjadi kaya. Apa artinya?

Ada beberapa kesejajaran yang menakjubkan antara ayat ini dan Kidung
Kristologis yang terkenal dalam Filipi 2:6-8. Tentang Kristus, "yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib". Hal "kaya" sejajar dengan hal "dalam rupa Allah".
Sedangkan hal "menjadi miskin" sejajar dengan hal "mengosongkan diri"
dan "merendahkan diri".

Bagi Kristus, "kaya" berarti "dalam rupa Allah". Itulah hakikat Yesus
yang sesungguhnya. Terjemahan lain untuk "dalam rupa Allah" adalah
"dalam hakikat (Yunani=morphe) Allah". Yesus adalah Pribadi yang
seratus persen sehakikat dan setara dengan Allah. Apakah Allah
Mahatahu? Yesus juga. Apakah Allah Mahakuasa? Yesus juga. Apakah Allah
Mahahadir? Yesus juga. Apakah Allah kekal? Yesus juga.

Sungguh, yang lahir di kandang binatang sekitar dua ribu tahun yang
lalu adalah Allah sendiri! Bagi Kristus, "menjadi miskin" berarti
"mengosongkan diri" dan "merendahkan diri". Ungkapan-ungkapan ini
menyatakan penyerahan dan perendahan diri Kristus yang tidak
tanggung-tanggung. Habis-habisan!

Ungkapan "mengosongkan diri" berasal dari kata Yunani, "kenoo", yang
juga berarti "menuang" atau "mencurahkan" (to pour out). "Mencurahkan
diri" merupakan ungkapan puitis kuno bagi penyerahan diri sepenuhnya
dari seseorang demi kepentingan orang lain. Yesus "mengosongkan
diri-Nya", itu berarti Ia menyerahkan diri-Nya", sepenuhnya demi
kepentingan orang lain. Ia mengabdikan seluruh hidup-Nya kepada
sesama-Nya. Sampai tetes keringat terakhir. Sampai tetes darah
terakhir. Sampai tarikan napas terakhir.

Dalam Markus 10:45, Tuhan Yesus sendiri berkata, "... Anak Manusia
juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang".

Sedangkan hal "merendahkan diri" yang Kristus lakukan berarti
"merendahkan diri sampai titik yang paling rendah". Rasul Paulus
berkata, "Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib" (Filipi 2:8). Terjemahan yang lebih tepat
adalah: "Ia telah merendahkan diri-Nya dengan menjadi taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib". Itulah klimaks perendahan
diri-Nya.

Kristus melampaui semua manusia, melampaui semua malaikat, namun
demikian Ia pernah menjadi lebih rendah ketimbang keduanya. Mengapa?
Karena Ia pernah menjalani kelahiran dan kematian yang paling hina.
Adakah kelahiran yang lebih hina ketimbang kelahiran di kandang
binatang? Yang lahir di kandang binatang adalah binatang. Tetapi
Kristus memilih untuk lahir di sana. Adakah kematian yang lebih hina
ketimbang kematian yang terjadi di kayu salib? Konon, setiap orang
yang disalibkan ditelanjangi bulat-bulat. Betapa memalukan! Yang mati
dengan cara demikian cuma penjahat dan sampah masyarakat! Namun,
Kristus memilih untuk mati dengan cara demikian. Sungguh, dasar
kehinaan benar-benar telah diselami-Nya!

Untuk apa Kristus melakukan semua itu? "Supaya kamu menjadi kaya oleh
karena kemiskinan-Nya". Itulah tujuan inkarnasi, yang membawa Anak
Allah dari surga ke Betlehem, dari Betlehem ke Golgota, dan dari
Golgota kembali ke surga. "Supaya kamu menjadi kaya".

Kekayaan macam apa yang diberikan Kristus kepada manusia yang
dikasihi-Nya? Bukan kekayaan materi, tapi rohani. Tentang tujuan
kedatangan-Nya, Kristus berkata, Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). Dan
tentang hidup, Ia berkata, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa
mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal
Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3). Manusia, akibat
dosa, menjadi miskin rohani. Tidak mengenal Sang Pencipta. Ditindas
dosa. Tiada pengharapan. Binasa. Kristus datang untuk mengubah
realitas ini!

Inilah semangat inkarnasi. Semangat Natal. Mengabdikan seluruh hidup
kepada sesama, melayani mereka sampai titik yang paling rendah, supaya
melalui pengabdian dan pelayanan itu, mereka boleh mengambil bagian
dalam kekayaan anak-anak Allah -- mengenal Sang Pencipta, menang atas
dosa, berpengharapan, dan beroleh hidup yang kekal. Sudahkah semangat
itu hidup di hatimu?
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Harta Karun Natal
Penulis: Erick Sudharma, dkk.
Penerbit: Penerbit Mitra Pustaka & Literatur Perkantas Jawa Barat, Bandung 2005

Selasa, 06 Desember 2011

Selamat Ulang Tahun


Gembala, Staf pastoral dan seluruh jemaat mengucapkan
SELAMAT ULANG TAHUN kepada yang berulang tahun pada minggu ini:
1. tgl 5 Desember 2011.  Ibu. Lis Kamagi (51)
2. tgl 5 Desember 2011.  Kevin mantiri
3. tgl 7 Desember 2011.  Marzha Tumbol (2)

Kristen Ekor atau Kristen Kepala ...?



TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia. ( Ulangan 28:13)
Banyak orang Kristen mengaminkan Firman diatas, tapi dalam kenyataannya bertolak belakang, bukan kepala tapi ekor, coba lihat dalam ibadah, lebih suka orang kristen duduk di belakang, apa lagi dalam seminar ,dalam forum pertemuan , orang Kristen lebih suka duduk di belakang, dan mengekor saja apa yang dibicarakan, bukankah kita seharusnya menjadi suri tauladan yang memberikan contoh martabat  Kristen buat masyarakat luas??
Bagai mana dengan Firman yang mengatakan “Engkau harus menjadi saksiKu” saksi=witness, artinya seseorang yang melihat,mendengar dan berbicara di depan umum, bahkan melegitimasikan.(bukankah saudara wajib menyaksikan kasih Tuhan yang sudah dialami?) Haruskah kita menjadi takut????

Sudah banyak warga Kristen melakukan yang terbaik bagi negeri ini, coba lihat taman makam pahlawan, berapa banyak nisan yang bertanda salib?dalam kegiatan amal dan sosial, bukankan kita tercatat dalam lembaran media bergiat dan bekerja sama dengan berbagai lembaga dalam segala kegiatan termasuk dalam musibah alam, dalam pendidikan, bukankah kita masih yang terdepan?? Tapi sayangnya masih banyak orang Kristen yang takut menyuarakan suaranya,(Menyaksikan kasih Tuhan Yesus) bak seperti zaman penjajah, yang takut terhadap penguasa atau ideologi lain yang non Kristen.

Bukankah Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala? Memimpin ,membimbing dan memberi solusi? Firman dan Roh Kudus, itu kekuatan dan kekayaan saudara.
Janganlah kita takut menyaksikan kasih Tuhan,karena Hikmat Tuhan akan menyertai kamu, bukan saja dalam bersaksi tapi juga dalam segala aspek kehidupanmu.
Dia akan memimpin engkau menjadi Kepala bukan Ekor, Engkau akan naik bukan Turun , Engkau akan memberi pinjaman bukan meminjam juga Engkau akan menguasai banyak bangsa bukan dikuasai.

Jadilah pemimpin dimanapun saudara berada...

Senin, 05 Desember 2011

Hasil Pemilihan Hukum Tua Matungkas


Setelah diadakan pemilihan Hukum Tua Desa Matungkas pada tanggal 2 Desember 2011, maka didapat hasil bahwa yang menjadi pemenang adalah no urut 1, atau kandidat yang bernama Adeleida Sengke atau biasa dipanggil "itte". Sedangkan kandidat Maximilian F. Tumbol (jemaat GSJA "Solafide") hanya menempati urutan ke tiga.

Melalui hasil ini jemaat GSJA Solafide bersyukur karena telah terpilih Hukum Tua Desa Matungkas periode yang baru dan berdoa semoga pemerintahan yang baru bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik serta dapat melanjutkan pembangunan di Desa Matungkas.

Semua jemaat sepakat mendukung Hukum Tua terpilih karena disadari bahwa siapapun yang terpilih menjadi hukum tua, maka itu adalah pilihan Allah. dan yang namanya pemerintah, firman Tuhan berkata adalah wakil Allah. amin

Kamis, 01 Desember 2011

Pemilihan Hukum Tua Desa Matungkas

Pada hari Jumat, 02 Desember 2011 diadakan pemilihan hukum Tua Desa Matungkas yang baru. Pilhut ini diikuti oleh enam calon hukum tua ini, salah satunya adalah jemaat GSJA "Solafide" Matungkas yang bernama Fritz Maximilian Tumbol. beliau adalah Hukum Tua periode sebelumnya, namun kerena keinginan untuk mengabdi pada masyarakat secara total maka beliau mengambil keputusan untuk mencalonkan diri untuk menjadi hukum Tua Desa Matungkas yang baru.

berikut foto-foto pemilihan Hukum Tua Desa Matungkas tanggal 02 desember 2011


 Pdt. M.L. Wololi, STh (Gembala GSJA SOlafide Matungkas) Sebagai Panitia
 Para Calon Hukum Tua
 Bpk. Maximilian F. Tumbol dan Ibu (Kiri) calon hukum tua dari jemaat


antusiasme warga matungkas mensukseskan pemilihan hukum tua desa matungkas